- -Tips Trik Fashion ,Kumpulan Berita-Berita Unik,Semua Yang Menarik Ada Disini See more at: http://jaketanime.com

Selasa, 26 November 2013

Pria Narsis Cenderung Lebih Gampang Stres

Ternyata sifat narsis bisa memberikan efek negatif bagi kesehatan pria. Riset dari Universitas Virginia dan Michigan menganalisa bahwa pria yang memiliki angka narsis yang tinggi (suka memamerkan diri dan terlalu eksploratif terhadap diri sendiri), memiliki level kortisol (hormon stres) yang lebih tinggi pula. Hormon kortisol adalah salah satu penyebab terjadinya tekanan darah tinggi dan masalah jantung. Menariknya, penelitian juga menemukan, pada wanita narsis tidak terjadi peningkatan hormon kortisol.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan level kortisol (hormon stres) pada pria yang lebih narsis, diketahui memiliki hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) yang sangat aktif dalam tubuh mereka, HPA adalah penggerak utama hormon stres dalam tubuh.

Sara Konrath, peneliti sosial dari Universitas Michigan, melakukan penelitian ke 106 universitas dengan membagikan kuisioner yaang berisi hal-hal mengenai tingkat narsisme seseorang. Ia menyatakan, bahwa pria yang memiliki skor narsis yang tinggi akan membawa hubungan buruk kepada pergaulan sosialnya.

 Hal ini dikarenakan mereka lebih dominan hidup dalam komponen destruktif yang biasa melekat pada sifat narsisme. Yakni hanya merasa tertarik kepada diri sendiri, merasa paling pintar dan istimewa. Dari sisi kesehatan pun menunjukkan kalau pada pria narsis terjadi peningkatan hormon stres dua kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang skornya lebih rendah. Konrath juga menemukan perbedaan tingkat narsisme sesorang hanya dengan menelitil sampel dari air liurnya.

Di sisi lain, menurut Konrath, komponen narsis seperti merasa bangga dan mampu memimpin diri sendiri selama tidak berlebihan juga diperlukan untuk mengurangi tingkat depresi, dan menjadikan seseorang lebih kreatif.

Sejauh ini belum bisa ditemukan mengapa sifat narsis pada pria dapat menyebabkan terjadinya peningkatan hormon stres, sementara tidak pada wanita. Konrath mencoba berspekulasi, bahwa stereotype maskulin yang biasa melekat pada pria menjadi penyebabnya.

Artinya bahwa seorang pria narsis, selalu menilai apakah narsis mereka cukup maskulin, dan bagi beberapa orang hal itu berarti tanda untuk siap mendominasi atau siap bertarung sehingga lebih meningkatkan hormon stres.

Tidak seperti wanita yang mudah “curhat” atau menangis jika mengalami masalah, dimana menangis bisa menjadi detoksikasi emosi yang sehat. Maka para pria yang narsis dan selalu berusaha terlihat maskulin ini lebih suka menyimpan emosinya sendiri. Maka wajar jika ada gejolak hormon kortisol yang tinggi.

Artinya, silahkan anda narsis dengan dosis secukupnya.

http://jaketanime.com/crows_zero/jaket_kulit_crows/jaket-kulit-crows-zero_tfoa-generation-6th

0 komentar:

Posting Komentar